Gir dan rantai adalah salah satu komponen penting yang wajib ada pada motor bebek dan sport. Sebagai penyalur tenaga mesin ke roda belakang, masa pakai gir dan rantai ini memang relatif singkat. Bila rusak, sebaiknya diganti bersamaan alias satu set supaya sistem penggerak roda dapat bekerja optimal. Dalam paket gear set ini terdapat gir depan, gir belakang dan rantai roda. Biasanya bengkel yang menjualnya memiliki kode Chain Set, Gear Set, Drive Chain atau Gir Paket. Nah, biar nggak salah beli, Sobat Bikers perlu memahaminya terlebih dulu. Berikut ini cara baca kode gir dan rantai motor.
Baca Kode Gir dan Rantai
a. Gear
Gear depan atau sprocket mempunyai macam spesifikasi yang berbeda-beda berdasar jumlah mata gigi dan ketebalan. Contoh : sprocket dengan kode 428 – 14T yang artinya memiliki satuan tebal 428 dan 14 mata gigi. Huruf T pada belakang angka merupakan singkatan dari kata tooth atau teeth (red : gigi). Sedangkan pada gir belakang, jumlah mata gigi akan sangat berbeda dengan bagian depan. Biasanya gir belakang mempunyai lebih banyak T alias mata gir. Misalkan gir belakang berkode 428 – 47T, berarti jumlah mata gigi (tooth) sebanyak 47.
Membahas sedikit dalam, kode ketebalan ini merupakan nilai yang ditentukan dalam tabel nomor rantai dan gir. Spesifikasi ketebalan ini mempengaruhi kinerja rantai terhadap beban kerja. Bisa disimpulkan, ketebalan rantai untuk motor bebek dan sport cenderung berbeda sebab beban yang ditanggung mesin relatif lebih besar dari motor bebek.
Kode lain yang tertera pada kemasan, seperti 428 HD atau 428 HDX, mempunyai arti yang berbeda diluar spesifikasinya. Maksudnya, HD = High Durability dan HDX = High Durability With X-Ring, menunjukkan kualitas dari masing-masing tipe rantai tersebut.
Baca juga:5 Gejala Ini Pertanda Gir Dan Rantai Motor Harus Ganti
b. Rantai
Beralih ke bagian rantai, komponen ini memiliki satuan panjang dan ketebalan yang berbeda. Misal kode rantai 428-104L yang memiliki ketebalan 428 dan panjang 140 sambungan (link). Lalu, angka 4 di depan menunjukkan jarak antar pin, atau bisa disebut selongsong yang menyambung antar plat. Angka kedua dan ketiga (2 dan 8) punya arti jarak antar plat dalam. Plat dalam disebut juga inner plate yang posisinya tepat di bawah plat atas.
Selain angka, pada merk tertentu terdapat huruf di belakang tiga angka pertama seperti contoh : 420SB-102, 428H-116, dan 520V-106.
- Huruf SB mengindikasikan bahwa rantai tersebut menggunakan jenis sambungan solid bushing. Jenis ini merupakan bushing atau as yang dibuat menyerupai pipa.
- Lalu huruf H memiliki arti rantai high tension yang menandakan jenis yang satu ini akan lebih tahan terhadap tegangan saat full load. Bayangkan, karena plat dalamnya lebih tebal, rantai berkode H punya daya tahan minimum tarikan beban hingga 2,1 ton. Lebih besar 400kg dibanding rantai tanpa kode H dengan minimum ketahanan tarikan beban hanya 1,70 ton.
- Yang terakhir rantai dengan huruf V, rantai jenis ini dilengkapi sil penahan gemuk yang berada di dinding luar bushing. Dan rantai berkode V juga termasuk kategori solid bushing.
