Siapa yang nggak kenal sama pabrikan raksasa otomotif asal Jepang satu ini? Atau kalian yang jago main gitar pasti pernah dengar dong dengan Yamaha? Otomotif dan musik adalah satu deskripsi yang sama buat industri berlogo garpu tala ini, sob. Di bidang otomotif, Yamaha pertama kali debut untuk mulai produksi sepeda motor ini sukses menoreh beberapa prestasi yang luar biasa. Bahkan sosok Yamaha YA-1 yang merupakan motor produksi masal pertama Yamaha ini telah mengusung sebuah teknologi yang revolusioner. Apakah itu?? Penasaran sob? Yuk deh simak fakta selengkapnya tentang si “Capung Merah”, Yamaha YA-1 di bawah ini!
Lahirnya Motor Pertama Bikinan Yamaha
Siapa yang mengira, Yamaha di awal pendiriaannya pada tahun 1887, rupanya bukan alias belum menjadi produsen sepeda motor, loh. Sejarah awal rintisan mereka yang saat itu Torakusu Yamaha mendirikan Yamaha Corporation adalah untuk memproduksi alat musik organ dan harmonika.
Kayak yang bisa kalian lihat, gambar garputala pada setiap produknya merupakan ciri sebagai perusahaan alat musik dan instrumen. Rupanya, perusahaan alat musik kala itu terbilang moncer hingga pada tahun 1897, mereka berhasil mendirikan pabrik sendiri yang diberi nama Nippon Gaiki.
Setelah Perang Dunia II, kondisi per-ekonomian global diterpa “gelombang badai” yang berdampak pada keberlangsungan industri di dunia semakin memburuk. Namun, Yamaha justru dikaruniai anggaran modal untuk melakukan ekspansi bisnis agar laba perusahaan meningkat.
Kemudian, oleh Genichi Kawakami selaku Presiden Nippon Gaiki ketika itu memutuskan untuk melakukan riset pasar. Yamaha mulai menjajaki berbagai jenis bidang industri, diantaranya mesin jahit, onderdil kendaraan, dan sepeda motor. Kondisi pasar yang kompetitif pada akhirnya membuat Genichi fokus menggeluti industri di bidang otomotif. Akhirnya, Yamaha Motor Company berhasil didirikan di Hamakita pada tahun 1955. Padahal jika melihat sejarah otomotif di Jepang, kala itu sudah lebih dulu berdiri beberapa brand otomotif.
Membangun Yamaha YA-1
Di tahun yang sama, Yamaha Motor Company sukses merilis produk pertamanya yakni “The Red Dragonfly” Yamaha YA-1. Lahirnya julukan tersebut berkat keberanian mereka yang memberikan sentuhan merah pada bodi. Padahal, kala itu kebanyakan motor dilabur dengan dominan warna hitam.
Yamaha XSR 155, Konsep Neo-Retro Dari Masa Lalu?
Ketika baru diliris, seperti dikutip dari Road Racing Word, YA-1 memperoleh mandat langsung untuk ikut ajang balap bergengsi di Jepang kala itu, bertajuk Mount Fuji Ascent Race dan Asama Highlands Race. Hebatnya, Capung Merah langsung berhasil menduduki podium juara pertama pada gelaran tersebut. Mantab!!
Yamaha YA-1 dilengkapi dengan mesin satu silinder dua tak berkubikasi 125 cc. Inovasi juga dihadirkan Yamaha karena YA-1 menjadi kendaraan roda dua pertama di Jepang yang mengusung kick starter. Kemampuan tersebut ditunjang gaya klasik dengan suara blar khas kuda besi tahun 1950.
Baca juga : Suzuki FXR 150, Motor Sport Lawas Performa Buas!!
Prestasi Yamaha Di Kancah Balap
Berselang enam tahun kemudian, Yamaha mulai mengikuti kejuaraan balap paling bergengsi di dunia, World Grand Prix untuk kelas 250cc bersama pembalapnya Yoshikazu Sunako. Namun, baru pada tahun 1975 Yamaha berhasil menjuarai MotoGP 500cc lewat pembalap asal Italia, Giacomo Agostini. Kejayaan Yamaha di MotoGP kembali terulang lewat nama-nama tenar seperti Kenny Roberts, Eddie Lawson, Wayne Rainey, Valentino Rossi, hingga Maverick Vinales.
