Kontak Info:

Phone:021 29134017
Mobile:+62 877-7177-5663
Website:Belipart
Komparasi

Motor Retro Klasik Harga 30 Jutaan, Mending Yang Mana?

Pesona motor retro style belakangan makin diminati konsumen di Indonesia. Aliran model ini sedang menjadi trend yang classy, buat kawula muda khususnya. Omong-omong soal motor klasik, produsen otomotif roda dua asal Jepang kini mulai memecah haluan. Seperti dua jenama yang bersaing ketat di segmen tersebut, yaitu Kawasaki dan Yamaha. Nggak salah lagi, Kawasaki dengan W175 miliknya dan pabrikan garpu tala yang baru saja merilis Yamaha XSR 155. Hmm, sebagai orang awam dengan budget terbatas, sebaiknya pilih Kawasaki W175 atau Yamaha XSR 155, ya? Kita ulas bareng yuks!!

Seandainya melihat jauh ke belakang, Kawasaki menjadi merek Asia yang membuka gerbang retro di pasar Tanah Air. Kala itu, mereka meluncurkan W-series sebagai DNA motor klasik bikinan “Geng Hijau”. Barulah pada 2017, mereka membuat varian entry level-nya yang bernama W175.

Setelah dua tahun menyelami kolam sendirian, kini Kawasaki mendapat penantang sepadan besutan Yamaha yang baru saja diluncurkan, yaitu XSR 155. Lantas, kedua motor tersebut dibanderol dengan harga hampir sama, yakni berkisar Rp. 30 jutaan. Cukup masuk akal untuk sebuah motor yang punya tampang “ikonik”.

 

Desain Sebuah Motor Retro Klasik

menggunakan basis w175 se motor retro klasik

Meski sama-sama menganut konsep klasik, Yamaha XSR 155 punya wajah lebih modern dan terkesan nggak norak. Makin overkill dengan menggabungkan konsep klasik dan nuansa sporty pada guratan di bodinya. Dipertegas lagi pada bagian ekornya dibikin menggantung layaknya motor aliran scrambler dengan dilengkapi velg palang.

Berbanding terbalik, Kawasaki W175 malah terlihat jadul, kuno jika dibandingkan jaman seperti sekarang ini. Motor ini benar-benar menyingkirkan kesan modern di tubuhnya. Bahkan, motor ini masih mengadopsi panel instrumen analog tanpa indikator bensin, dan velg roda jenis jari-jari. Nggak heran kalau W175 dijuluki “Authentic Retro” alias retro tulen. Tapi jangan salah faham dulu, dong! Teknologi dan pengembangan motor ini nggak bisa dianggap usang.

 

Fitur Yang Ditawarkan

Meski doi berkonsep retro, soal fitur XSR boleh cukup pede dengan teknologi kekinian andalan Yamaha. Banyak fitur modern seperti lampu LED dengan desain membulat, serta panel instrumen full digital yang dilengkapi Multi Information Display atau MID.

Sedangkan Kawasaki W175 cuma menyatut sebagian besar komponen model lawas. Misalnya, headlamp jenis bohlam dengan mika reflektor. Secara keseluruhan, nggak ada fitur yang “wah”, seperti hanya sebuah kesederhanaan saja yang ditawarkan W175.

 

Dapur Pacu

mesin yamaha xsr 155

Sesuai namanya, jantung pacu Yamaha XSR 155 ditenagai oleh mesin SOHC berkapasitas 155cc yang merupakan basis mesin yang sama dengan R15. Dapur pacu ini dilengkapi pendingin jenis cairan, penyerapan panas oleh radiator bikin mesin ini betah “digeber” lama-lama. Kombinasi 155cc dengan teknologi Variable Valve Actuation atau VVA ini mampu mengail tenaga maksimum sebesar 19 Dk alias daya kuda pada putaran 10.000 rpm. Hampir selaras dengan torsi puncak 14,7 Nm di putaran 8.500 rpm.

Sementara mesin W175, meski memiliki kapasitas 177cc  yang mana jauh lebih besar dari XSR, mesin ini masih berpendingin udara biasa. Sistem pengabutan bahan bakarnya pun masih andalkan teknologi lawas, karburator Mikuni VM24. Dan sayangnya, dengan kubikasi yang lebih besar sekalipun, si Kawak ini hanya bisa menghasilkan tenaga maksimal 13 Dk dengan torsi maksimum 13,2 Newton meter.

 

Baca juga : Perbedaan Motor Matic Dan Bebek, Harian Mending Mana?

 

Harga Motor Klasik Retro

Soal banderol, XSR 155 dihargai sedikit lebih mahal dibandingkan lawan. Yang mana hal ini dinilai cukup masuk akal dan relevan untuk fitur dan performa yang ditawarkan. Yamaha XSR 155 ditawarkan dengan harga Rp. 36,2 juta. Sedang motor retro tulen, W175 masih pede dengan style “authentic” yang dianutnya. Doi dipasarkan mulai dari Rp. 30,3 juta hingga Rp. 33,1 juta tergantung varian atau tipe yang dipilih. Harga di atas berstatus on the road Jakarta ya, gengs.

Gimana? Kalau kalian lebih mending pilih yang mana? Buat yang candu sama performa “lari”-nya di atas aspal ya lebih bagus boyong Yamaha XSR 155 saja. Beda dengan yang lebih idealis tentang desain, karakter sebuah motor retro, baiknya beli Kawasaki W175.

Youtube Belipart