Gak Cuma Oli, Cek Juga Komponen Ini Sebelum Touring 17 Agustusan
Sudah jadi kebiasaan kalau libur 17 Agustusan, sebagian bikers lebih memilih touring untuk memaknai arti kemerdekaan. Sebagai persiapan, cek komponen fast moving mana saja yang perlu dicek, dirawat atau bahkan diganti sebelum touring 17-an. Maksudnya biar sang tunggangan tetap lancar tiada kendala di jalan. Sayangnya tidak semua pemotor memiliki pemahaman untuk memastikan bahwa semua komponen tersebut dalam keadaan baik atau tidak. Terlebih lagi, langkah serta dan waktu pengecekan masing-masing part umurnya berlainan. Sehingga ada kemungkinan terjadi selisih waktu atau jarak ketika proses penggantian komponen yang termasuk kategori part fast moving. Berikut ini panduan mengeceknya.
Ganti Oli Mesin Sebelum Touring 17 Agustusan
Oli mesin punya waktu penggantian tiap 2.000 – 3.000 km atau biasanya tiap 2 bulan sekali. Jika jarak tempuh di odometer lebih dekat batas waktu penggantian, sebaiknya sih ganti baru. Ya kan? Daripada repot-repot harus ganti oli di tengah perjalanan. Bukannya apa-apa sob, hal ini demi menjaga performa motor yang akan menempuh rentang jarak dan waktu lama. Kalo memang oli belum lama pakai, tanpa diganti pun sah-sah aja asal tidak melebihi batas kilometer penggantian oli. Seiring jarak pakai, kualitas oli akan menurun dan mempercepat keausan permukaan yang bergesek, bahkan bisa saja volume oli bisa berkurang.
Cek Kelayakan Busi
Begitu juga busi, disarankan untuk cek terlebih dulu sebelum diajak touring 17 Agustusan. Sebab, komponen ini punya tempo pengecekan tiap 3.000 km dan wajib ganti tiap 6.000 km atau 4 bulan. Dan kalo udah lewat dari batas itu, biasanya ada endapan arang atau bahkan elektroda busi mengalami aus. Sehingga akan mengakibatkan motor terasa kurang bertenaga hingga mesin akan lebih sulit hidup dipagi hari. Nah, kalo emang kondisi busi motor kalian masih bagus, masih bisa kok dibawa jalan.
Jangan khawatir apabila kondisi busi terlihat kotor meski baru diganti, ada cara untuk mengatasinya, sob. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan penggunaan jenis BBM yang kurang sesuai oktan dari spesifikasi mesin. Hal tersebut merupakan salah satu penyebab terjadinya pembakaran nggak sempurna. Tinggal ganti pakai bensin beroktan lebih bagus.
Sebenarnya, busi mempunyai sifat self-cleaning, sehingga Sobat Bikers nggak perlu repot bersihin busi. Dia dapat membersihkan diri dari tumpukan karbon pada saat dan kondisi tertentu. Proses self-cleaning ini akan mulai terjadi saat mesin telah mencapai suhu 500 °C hingga 800 °C. Dan terpicu ketika mesin telah mendapat beban kerja alias berjalan di kecepatan sekitar 60 – 100 km/jam. Artinya busi dapat berumur panjang dan bekerja secara optimal jika kondisi ruang bakar bekerja dengan benar.
Baca artikel Cara Membersihkan Busi Secara Lengkapnya dengan klik disini.
Ganti Rantai + Gir Atau V-belt (Matic)
Untuk penggantian rantai penggerak roda, memang nggak ada batas waktu. Tapi hampir semua mekanik menyarankan untuk memeriksa komponen rantai tiap 4.000 km. Caranya dengan mencuci rantai lebih dulu sebelum dilumasi. Meski tanpa batas waktu penggantian. Untuk memastikan rantai roda harus diganti langkahnya dengan melihat kekenduran rantai. Jika sudah melebihi jarak setelan baut anting-anting tentu harus diganti baru, ngeri rantai loncat dan lepas dari gear. Sebaiknya sobat ganti rantai satu set berikut girnya. Sebab kalau mata gir sudah lancip, meski dipasang rantai baru dipastikan nggak bakal awet.
Berlaku juga untuk matic, bedanya adalah mengganti bagian v-belt. Kondisi yang parah bisa dilihat pada bagian dalam sabuk CVT terdapat retak.
Kenali Tanda Komponen CVT Bermasalah, Cegah Kerusakan Makin Parah
Periksa Ban Sebelum Touring 17 Agustusan
Dari semua itu, komponen paling vital dan perlu pengecekan ekstra yaitu ketebalan alur atau kembangan ban. Sebab bila kembangan ban sudah aus, ini sangat memungkinkan menyebabkan keseimbangan motor jadi terganggu. Bahkan saat melakukan pengereman, traksi permukaan ban ke aspal jadi kurang maksimal. Gejala ini akan menimbulkan selip saat jalanan licin. Dan lebih parahnya ban juga akan lebih mudah meletus.
Namun yang lebih penting periksa ketebalan kembangan ban ketika ingin melakukan perjalanan jauh. Sebab bila batas pemakaian kembang ban sudah melebihi ukuran 1,6 mm baiknya sih ban ganti baru. Itu baru aman. Jangan sampai kurang dari 1,6 mm.
Cek Kampas Rem
Waktu penggantian kampas rem cakram dan kampas rem tromol syaratnya nggak jauh dengan rantai penggerak. Yaitu disarankan untuk memeriksanya sekali setiap 4.000 km. Untuk memeriksa batas waktu penggantian kampas rem di tromol, caranya jauh lebih mudah. Bisa dilacak lewat jarum penunjuk di tuas pengukit yang ada di tromol.
Sementara untuk perangkat rem model cakram, untuk memastikan ketebalan kampas bisa diintip dari batas volume minyak rem di master rem. Atau kalau mau agak repot, lihat kedalaman alur calah di kampas apakah sudah mulai rata. Sebab itu tanda kalau kampas minta diganti.