Cara Bawa Matic Kuat Melewati Tanjakan Bonus Racikan CVT Mantap!
Seperti biasanya, moment weekend seperti ini, hampir semua jenis kendaraan bakal “tumpah” ke jalan. Jalan-jalan besar dan kecil dipenuhi oleh kendaraan bermotor, baik mobil pribadi, bis apalagi motor. Bahkan sangking banyaknya pertambahan jumlah kendaraan dibandingkan pelebaran jalan, menjadikannya macet sampai-sampai nggak bergerak. Seperti jalanan yang sedang gue lewatin barusan, kawasan Puncak, Bogor. Btw gue abis Sansmori ke Cianjur, yang mana mau nggak mau lewatin puncak. Dan banyak hal yang gue temuin, termasuk motor matic yang gagal melewati tanjakan curam dan akhirnya overheat. Penyebab utamanya adalah riding style yang salah. Nanti bakal dijelasin gimana cara bawa motor matic melewati tanjakan yang benar bonus racikan CVT mantap. Baca sampai khatam ya, boskuh!
Macet Di Tanjakan Bikin Matic Bermasalah
Beberapa kondisi “macet” masih bisa ditolerir, karena masih bisa disikapi dengan style berkendara seperti biasa. Misalnya gas-rem-pencet kopling-ganti gigi-gas dan seterusnya. Dan untuk motor matic lebih sederhana tinggal gas-rem-gas, bahkan bisa juga hanya gas-gas nggak pakai rem. wkwk. Memang kendaraan matic/motor matic sangat fun to ride menghadapi kemacetan.
Tapi ternyata nggak semua kemacetan bisa disikapi dengan style riding seadanya. Mau nggak mau nggak mau rider harus lebih lihai untuk mengoptimalkan fitur yang ada, terutama saat melalui jalan tanjakan dimana sedang terjadi kemacetan yang cukup parah. Misalnya saja Puncak, Bogor. Kalau salah dalam menyikapi kapasitas kerja mesin, maka kemungkinan kalian bakal stall (istilah penerbangan buat pesawat yang nggak kuat naik). Sama kayak gini, motor nggak bakal kuat menanjak. Dan jika dipaksakan, komponen dalam CVT bisa kebakar seperti gambar di bawah.
Gambar di atas adalah gambar bagian CVT yang sudah dibongkar. Di mana sebelumnya roda belakang ngunci nggak bisa diputar. Dan ternyata setelah cover CVT dilepas, ada bagian dari CVT yang meleleh, kemudian mengganjal bagian kopling otomatis dan cover CVT.
Riding Style Yang Salah Saat Motor Matic Melewati Tanjakan
Kemungkinan, bahwa kondisi lalu lintas sebelum terjadi insiden ini, jalanan sedang padat dan macet, dengan jalan menanjak. Artinya saat jalanan macet, rider hanya mengandalkan sedikit gas (1/2 kopling) untuk menahan posisi motor biar nggak mundur, tanpa menggunakan rem. Dan hal ini menyebabkan pergesekan antara kampas kopling dan rumah kopling yang terus-menerus dalam waktu lama dan akhirnya overheat. Lalu overheat inilah yang melelehkan part yang terbuat dari bahan yang paling dekat menerima panas dan paling rendah titik lelehnya.
Baca juga : 5 Spare Part Yang Wajib Diperiksa Dan Dirawat Rutin
Cara Benar Bawa Motor Matic Di Tanjakan Macet
Karena part dari bagian ini hampir sama untuk semua motor matic, maka kejadian ini bisa menimpa motor matic jenis atau merek apa saja. Tinggal bagaimana kualitas dari material part-part tersebut, serta riding style ownernya. Saran gue, kalau kondisi jalanan menanjak dan macet seperti yang dijelasin di atas, jangan ragu menggunakan rem saat berhenti (stop), meskipun terasa kurang nyaman saat mulai jalan (go). Kecuali kondisi jalan masih memungkinkan meskipun dalam kecepatan rendah.
Tips Biar Motor Matic Kuat Nanjak
Sederhana, kalian harus mengacu pada hukum newton terkait momen puntir atau rasio gear penggerak dan yang digerakkan. Pada motor berpenggerak rantai, cara agar putaran mesin makin enteng adalah dengan menggunakan gigi 1. Cara kerjanya sama seperti kalian memperkecil gear depan atau memperbesar gear belakang dari standar. Atau bisa juga dilakukan ubahan pada keduanya tergantung seberapa besar rasio yang ingin kalian capai. Nah, tapi kan beda sama motor matic yang transmisi penggeraknya pakai V-belt.
Iya beda, tapi sama. Prinsipnya adalah kalian harus tetap menjaga drive penggerak agar berada pada rasio terkecil. Gambarannya, pulley depan alias rumah roller harus berada pada bukaan terlebar sehingga v-belt berputar pada poros terendah pada pulley. Ini juga akan membuat v-belt tetap berada pada bagian terluar di pulley belakang (secondary/driven pulley). Caranya, kalian bisa mengganti roller yang lebih ringan 2 tingkat dari standar. Dengan roller yang lebih ringan, timing bukaan pulley juga akan bergeser ke RPM lebih tinggi. Atau bisa mengganti per CVT dengan yang lebih keras (1500 atau 2000 RPM), tapi hal ini nggak disarankan kalau V-belt dan mesin kalian masih standar belum bore up. Kerja belt nantinya bakal lebih berat alias maksa, lama-kelamaan malah jadi gampang putus.
Cara Kerja Dan Efek Per CVT Matic Lebih Keras
Eettss, hampir lupa nih. Ada juga cara yang lebih mahal tapi lebih asik juga buat nanjak ataupun stop n go tanpa mengubah roller dan belt. Ganti final gear rasio dengan yang lebih besar atau sebutannya close ratio. Meski budget yang diperlukan lebih mahal, tapi kerja CVT kalian nggak bakal terganggu. Nggak kayak ganti roller, timing bukaan pulley tetap kayak standar, belt juga nggak begitu melar, dan jauh dari overheat. Pokoknya ajib dah!