Efek Isi Air Radiator dari Keran, Kalau Darurat Pergi ke Tukang Aki!
Radiator coolant merupakan cairan khusus yang diciptakan untuk bisa meredam panas mesin dengan baik. Selain itu, cairan ini juga mampu menahan korosi atau karat pada saluran radiator. Meskipun disebut juga sebagai air radiator, tentu coolant ini berbeda dengan air biasa atau air keran. Kekeliruan dalam persepsi “air” inilah yang membuat beberapa orang beranggapan jika radiator bisa saja diisi dengan air dari keran. Mari kita bahas kenapa kedua macam cairan radiator tersebut berbeda serta dampaknya pada mesin motormu.
Coolant, Dibuat Khusus Radiator
Radiator coolant memang diciptakan khusus sebagai konduktor panas, pelumas dan pencegah korosi atau karat pada jeroan sistem radiator. Kandungan utama dari coolant ini yaitu air murni (tanpa mineral), zat anti-beku propylene glycol, diethylene glycol, sodium 2-ethylhexanoate, sodium neodecanoate hingga rust inhibitor atau bahan anti karat.
Kandungan propylene glycol membuat coolant radiator punya titik didih lebih tinggi dan titik beku lebih rendah ketimbang air biasa. Titik didih yang tinggi (sekitar 130 derajat celcius) membuat coolant terhindar dari penguapan saat bersentuhan dengan temperatur tinggi mesin. Cairan khusus radiator ini punya titik didih sekitar 10 – 20 derajat celcius lebih tinggi dari air keran.
Water Jacket Radiator Motor, Part Penting Mesin Nggak Kegerahan
Isi Radiator Pakai Air Keran
Lanjut nih, karena air biasa lebih mudah mendidih daripada coolant, membuat air keran sangat tidak cocok untuk radiator. Dan juga air ini akan lebih cepat surut di dalam saluran radiator. Inilah awal dari masalah-masalah yang bisa ditimbulkan seperti tersumbat, bocor dan lain-lain.
Air keran terlebih air botol mineral punya kandungan zat besi, mangan dan kapur. Sehingga meninggalkan residu lalu membuat saluran air berkerak dan akhirnya tersumbat ketika air tersebut menguap. Apalagi komponen mesin motor saat ini dirancang dengan ukuran seefisien mungkin, termasuk saluran sirkulasi air pendingin mesin.
Efek Mengisi Radiator dengan Air Keran / Mineral
Saat cairan dalam radiator surut, secara naluri bakal ditambah lagi airnya. Jika hal ini terjadi terus menerus dan berulang, maka semakin parah dan bakal bikin sistem pendingin mesin tidak optimal. Mesin jadi lebih mudah overheating. Kala mesin mengalami overheating biasanya bakal turun mesin. Karena saat mesin kepanasan, kinerja oli juga bakal minus bahkan sampai menguap kemudian surut. Beberapa komponen mengalami kerusakan dan ini akan memakan biaya yang tidak sedikit.
Baca juga : Mesin Overheat Saat Mudik Pakai Motor, Penyebab dan Cara Atasinya
Menakar Biaya Turun Mesin Dan Kenali Penyebab Awalnya
Untuk dalam keadaan darurat, sebaiknya gunakan air aki (biru) yang biasa digunakan untuk menambah cairan aki. Kamu tidak salah baca, bener kok, air aki. Karena ini adalah air murni yang tidak memiliki kandungan mineral dan terbuat dari air suling yang tidak meninggalkan residu kalau mengering. Hanya saja, titik didih tetap tidak bisa lebih bagus layaknya coolant.