Camshaft adalah komponen engine yang menentukan karakter mesin terhadap penyaluran torsi dan power band di rentang RPM tertentu. Berputar dengan kecepatan setengah dari kecepatan crankshaft. Noken as bertanggung jawab sepenuhnya untuk membuka dan menutup sekaligus menentukan berapa lama (dalam hitungan derajat) klep masuk (intake) dan keluar (exhaust) “bermain”. Inilah mengapa Noken as adalah part engine yang memiliki pengaruh banyak terhadap karakteristik mesin. Salah satunya merupakan efek dari ubahan durasi overlap noken as yang mampu mengatur keluaran power dan torsi pada putaran atas atau bawah. Mari kita bahas besaran efek apabila hendak rubah durasi overlap noken as.
Overlap Noken As adalah…
Kenalan dulu sama yang namanya overlap. Overlap adalah momen dimana kedua klep (klep intake dan klep exhaust) sedikit terbuka seakan bersamaan. Ketika klep exhaust mulai akan menutup dan klep intake sudah mulai membuka, pada saat ini terjadi proses pembilasan di dalam ruang bakar untuk membersihkan sisa-sisa gas hasil pembakaran. Nggak cuma itu, overlap akan mendinginkan suhu di dalam ruang bakar (chamber), agar siklus selanjutnya menghasilkan pembakaran yang baik.
Dengan begitu, overlaping juga bisa digunakan untuk membantu proses penghisapan gas segar dengan memanfaatkan kevakuman di dalam porting exhaust (scavenging). Selama klep buang masih terbuka sementara langkah hisap sudah dimulai, maka tekanan rendah di dalam porting exhaust akan membantu menarik gas segar dari intake masuk ke dalam silinder.
Efek Rubah Durasi Overlap Camshaft
Durasi overlap ini mempengaruhi proses bilas dan scavenging pada rentang RPM tertentu. “Makin lebar durasi overlap, bikin proses bilas dan scavenging di RPM tinggi semakin baik, mesin terasa lebih powerfull”. Tapi, efek samping yang bisa dirasakan adalah power mesin yang terasa lemas di putaran bawah. Namun, jangan berkecil hati, ini bisa ditoleransi dengan porting polish dan hitung kompresi biar power “bawah” agak nambah.
Oke, balik lagi soal durasi kem, sempitnya durasi overlap bakal maksimal untuk power bawah dan melempem di RPM tinggi. Overlap rendah/sempit membuat tenaga lebih nampol di RPM rendah sampai menengah, lebih irit bahan bakar karena nggak terlalu banyak gas segar yang terbuang saat overlaping. Proses pembilasan dan scavenging juga jadi kurang efektif di RPM tinggi, jadi tenaga terasa loyo di putaran atas.
Modifikasi “Papas” Noken As, Korek Bagian Ini Hati-hati!
Perhitungan Durasi Kem Buat Harian
Perhitungan durasi overlaping kem yang asal malah bikin kacau power mesin dan polusi. Misalnya, perhitungan yang menyebabkan klep in membuka lebih awal, bikin gas kotor dari ruang bakar bisa terdorong keluar melalui port intake. Inilah yang justru menghalangi masuknya gas segar ke dalam ruang bakar karena piston masih bergerak naik untuk menuntaskan proses pembuangan.
Atau justru sebaliknya, klep ex lambat menutup sedangkan klep in masih terbuka. Gas bersih dari injektor atau karburator bisa terdorong bablas ke knalpot, sementara piston sudah memulai langkah hisap. Yang seperti ini sudah pasti banyak gas segar yang terbuang percuma dan menjadi gas beracun buat lingkungan, power juga melempem, dan otomatis lebih boros bahan bakar.
Motor Korekan Spek Harian Touring Bisa Tetap Aman
Oleh sebab itu, komposisi yang super mantab biasanya akan mengukur limit raungan RPM terlebih dulu. Kemudian dilanjutkan dengan menentukan powerband atau rentang distribusi tenaga puncak di angka RPM yang diinginkan. Lalu barulah menghitung durasi overlap dengan patokan di atas. Kalau untuk motor korek harian yang setiap hari kena macet dan harus stop n go, lebih bagus pake overlap rendah. Sebab akan lebih cepat mencapai puncak tenaga dan otomatis jadi lebih irit BBM.
