Sebelum V-Belt Putus, Ini Gejala Dan Penyebabnya
Sebenarnya umur v-belt bervariatif tergantung cara pakainya. Nggak selalu ganti v-belt tiap 25 ribu Km, ada yang kurang bahkan ada yang bisa sampe bertahun-tahun. Tapi gimana ceritanya kalo belum 25 ribu Km, belt udah putus duluan. Padahal komponen dalam CVT sudah pakai orisinil punya. Itu lah kenapa penting banget rajin inspeksi motor secara teratur agar Sobat Bikers mengerti kondisi pasti kapan belt harus diganti. Namun akan beda ceritanya jika sudah terlanjur melewatkan cek rutin. Gampang, kenali tanda sebelum CVT v-belt putus dengan cara berikut ini sob.
- Biasanya kejadian saat belt mau putus, bagian boks CVT muncul bunyi pada saat akselerasi awal.
- Kalo didengar secara seksama saat motor mau jalan, terdengar bunyi seperti mendecit sesaat di bagian CVT.
- Tarikan motor pun terasa nggak begitu mulus, rasanya tersendat saat seperti CVT habis terendam banjir.
- Di kecepatan tinggi motor terasa jalan nggak mulus seakan kampas kopling sudah habis, jadi rpm sebentar sebentar naik sementara tapi kecepatan nggak nambah.
Tapi ada juga yang bilang, mengetahui kapan waktunya v-belt harus diganti dengan mendeteksi getaran. Hanya saja cara tersebut nggak selalu bisa dipraktekkan. Contohnya saja pada Honda Beat ESP, motode deteksi getar nggak berlaku. Hal ini disebabkan lemahnya v-belt bawaan yang bikin belt bergetar kalau dipakai ekstrem. Namun getaran bakal hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu dipakai jalan.
Penyebab V-Belt Cepat Putus
Berdasar analisa Gua, yang bikin v-belt putus lebih cepet itu bukan karena jarak tempuh, melainkan akselerasi atau beban kerja belt. Digeber sampe top speed dan gas mentok bermenit-menit pun nggak ada masalah asal gas “ngurut”. Baru akan jadi masalah kalo langsung open throttle sejadi-jadinya saat motor dari posisi diam. Apalagi digas pol sambil bonceng pacar, dijamin umur belt semakin cepat “menua”. Kondisi medan jalanan menanjak juga turut andil dalam memperpendek umur v-belt.
Dan yang sering terlupakan adalah pelumasan bagian transmisi gearbox maupun CVT. Transmisi motor matik sangat berbeda sehingga motor butuh oli transmisi untuk gigi rasio akhir, tanpa melumasi kopling dan bagian perubah rasio. Bagian transmisi matik harus kering agar tidak mengganggu kerja dari belt yang mengandalkan daya rekat dari belt ke pulley. Untuk melumasi bagian dalam CVT nggak bisa pakai oli tapi pakai grease atau gemuk.
Nah jika proses tersebut sering terlewat, otomatis komponen jadi lebih seret yang menyebabkan kerja belt makin berat. Umur sabuk CVT otomatis jadi berkurang, dan lebih cepat melar. Segera diganti jika sudah melar seperti ini, selain beresiko putus, top speed motor bisa terpangkas. Harga Drive Belt original Beat dibanderol sekitar 100 ribuan. Mungkin bakal lebih mantab lagi kalo kalian pakai v-belt racing berbahan kevlar saja. Seenggaknya akan lebih tahan diajak berakselerasi spontan, meski soal umur mungkin sama saja. Dipasaran harga v-belt racing dijual dengan kisaran harga 150 – 350 ribu tergantung merknya. Bisa kalian cek di website nya belipart.com atau klik disini aja.
mio ane sering ngelos gitu knpe y min? digas kadang bisa jalan kdang geter dulu baru bisa jalan. pls ilmunya
coba di cek vanbelnya om, kali ja udah kendor
Betul sob, cek bagian CVT. Biasanya v-belt sudah kendor bikin laju motor jadi endut-endutan. Kalo selip mungkin saja belt nya kotor atau bahkan abis kebanjiran