Ternyata Jenis DOT Minyak Rem Banyak, Cari Tau Bedanya Dalam 5 Menit
Jenis DOT Minyak Rem, Cari Tau Bedanya Dalam 5 Menit
Jenis minyak rem yang tidak sesuai spesifikasi, seringkali bikin masalah di kemudian hari. Salah satunya kasus atau kejadian rem blong. Padahal pada masing-masing jenis DOT memiliki titik didih yang berbeda. Seperti yang pernah viral di medsos waktu lalu, sebuah matic meluncur di turunan curam hingga menabrak pengaman karung sekam. Disinyalir skutik nahas tersebut mengalami blong karena minyak rem mendidih akibat suhu gesekan cakram dan kampas sangat panas.
Dalam artikel ini Sobat Bikers bisa dengan mudah memahami macam klasifikasi DOT minyak rem dan masing-masing perbedaannya. Okay, langsung saja kalian simak selengkapnya dibawah ini!
Jenis Minyak Rem Berdasar Klasifikasi DOT
Ada beberapa standar untuk minyak rem, yang dibedakan dari tingkat didih, unsur kimia dan sifatnya. Kita urutkan dari kelas DOT yang paling rendah.
DOT- 3
Minyak rem berklasifikasi DOT3 mengandung Polyglycol ether yang bersifat hydroscopik, artinya mempunyai sifat menyerap air. Bila dicampur atau tercampur air, minyak rem tersebut tetap berwujud sama sekalipun sifatnya sudah berubah. Pelumas hidrolis rem jenis ini digunakan secara luas, yang memiliki kekurangan dan kelebihan, diantaranya :
-
-
-
- Harganya murah dan mudah didapatkan.
- Bisa merusak cat.
- Mudah menyerap unsur air, sehingga kurang cocok disimpan ditempat lembab.
- Rentan menimbulkan kerak putih apabila terjadi kebocoran.
-
-
DOT-4
Banyak digunakan pada motor berkapasitas 250cc keatas karena memang batas titik didih minimal yang lebih tinggi dibanding DOT-3. Kelebihan dan kekurangan adalah sebagai berikut.
-
-
-
- Lebih sulit menyerap air ketimbang DOT-3.
- Titik didih lebih tinggi.
- Harga 50% lebih mahal dibanding DOT-3.
-
-
DOT-5
Jenis yang satu ini dikenal juga sebagai minyak rem silikon. Hal ini dikarenakan DOT-5 berbahan dasar tentu saja silikon. Penggunaan bahan dasar ini karena silikon adalah cairan yang tidak menyerap air (non-hydroscopic). Dengan begitu, kemungkinan korosi bisa diminimalisir dan kemampuannya yang tetap stabil pada suhu tinggi. Kelebihannya,
-
-
-
- Tidak merusak cat.
- Tidak menimbulkan korosi maupun kerak.
- Aman bagi komponen karet.
-
-
Wah, banyak juga ya kelebihannya. Namun jangan salah, tidak ada yang sempurna di bumi saat ini, sob. Doi juga punya kekurangan, antara lain :
-
-
-
- Daya pelumasan kurang baik.
- Menimbulkan friksi yang lebih besar.
- Membutuhkan tenaga dorong lebih besar.
- Tidak cocok untuk sistem ABS.
- Harga lumayan mahal.
- Tipe ini memiliki titik didih rendah dibandingkan DOT-4.
-
-
DOT-5.1
Minyak rem tipe DOT-5.1 merupakan jenis terbaru berbahan dasar glycol, bukan silicon seperti tipe DOT-5. Berdasarkan uji performanya, minyak rem tipe ini lebih menyerupai DOT-4 dengan kualitas lebih tinggi.
-
-
-
- Memiliki kualitas paling bagus (saat ini).
- Titik didih sangat tinggi.
- Aman bagi komponen karet.
- Cocok untuk penggunaan ekstrim (misal : balap).
- Berbahaya untuk permukaan cat pada bodi.
- Harga sangat mahal.
-
-
Gunakan Minyak Rem Sesuai Rekomendasi
Nah, jadi seperti itulah sob, macam dan perbedaan masing-masing klasifikasi DOT pada minyak rem. Kesemuanya memiliki perbedaan, terutama pada batas titik didih. Yang mana titik didih ini sangat berpengaruh pada kinerja rem saat bekerja. Apabila suhu kerja minyak rem telah melampaui batas ini, maka pengereman dipastikan mengalami blong.
Baca juga : Rem Cakram Kurang Pakem, Pahami Penyebab dan Cara Atasinya!
Oleh sebab itu, sebaiknya sobat gunakan jenis minyak rem yang sudah direkomendasikan pabrikan agar performa rem dapat maksimal. Jika suatu saat ingin melakukan penggantian atau penambahan kapasitas pelumas rem ini, jangan lupa untuk melapisi bodi motor sebagai pengaman tambahan bila cairan ini tertumpah.