Panduan Sebelum Motor Bore Up Dipakai Touring!
Haloo Sobat Bikers, udah hampir seminggu nih gue nggak post artikel. Mohon dimaafin ya, touring Jakarta – Surabaya kali ini memang menyita banyak waktu dan stamina. Dari prepare motor sampai perencanaan rute yang gue lewati. Ini penting sih, mengingat touring kali ini gue bawa motor bore up yang sengaja dipakai touring. Cukup dilematis, beberapa hal dari motor tersebut sangat mengganggu ketenangan batin.
Prepare Motor Bore Up Buat Touring
Jangankan motor yang udah oprek mesin, motor standar ting-ting aja wajib dan harus prepare. Sebab dari persiapan ini kita sedikit banyak bisa mempengaruhi tingkat kesuksesan dan keamanan pada saat touring. Terutama pada sektor mesin, bagian ini sebenarnya sangat rentan jebol ketika durabilitas benar-benar di-push hingga batas.
Oli Mesin
Biar mesin nggak jebol ditengah jalan, wajib banget untuk cek oli dulu. Penting untuk melumasi komponen ubahan dalam mesin supaya awet. Biasanya gue langsung ganti sama oli baru. Dan beberapa jenis mesin gue lebih milih oli yang agak kental atau dengan SAE satu level lebih tinggi. Bukan tanpa alasan, motor bore up terkadang bikin gap atau celah mesin jadi agak longgar yang bikin mesin lumayan berisik.
Sistem Pendingin
Setelah oli, ada dibagian pendinginan. Semua mesin pastinya ada, hanya saja berbeda-beda jenis. Dari jenis yang pendingin cairan alias radiator terlebih dulu. Peran liquid dalam radiator sangat penting guna mentransfer panas dari blok mesin. Cek kapasitas coolant atau cairan radiatornya, kalau perlu sekalian kuras lalu diganti baru. Jangan lupa, bersihkan bagian sirip biar sirkulasi angin dari depan lancar.
Kemudian mesin dengan oil cooler, pastikan sirkulasi oli ke bagian pendingin ini lancar, sob. Kotoran yang terbawa oli bisa menyumbat saluran pipa yang bikin aliran jadi terhambat. Ini sangat penting, terutama buat bikers yang jarang ganti oil filter secara rutin karena masuknya kotoran ke pipa berawal dari sini.
Yang terakhir air cooled, pendinginan yang mengandalkan dari terpaan udara ini hanya akan efektif bila motor dalam keadaan melaju. Nah, matic bore up-an (cc kecil) biasanya bakal melepas cover mesin dan membuka dek bagian tengah. Hal ini kurang tepat karena fungsi cover mesin ini harusnya menjadi lintasan udara dari kipas yang disedot dari luar. Kalau motor bebek kan nggak ada kipas pendinginnya tuh, usahakan area sirip blok mesin nggak terhalang apapun. Atau bisa kalian bikin semacam air scoop atau corong ke tukang bubut / las untuk membuat aliran udara lebih terfokus di bagian blok.
Settingan Mesin
Dari kedua hal di atas, settingan mesin pun harusnya dibikin se-“nyantai” mungkin. Seperti setelan klep yg sedikit lebih renggang, atau settingan limiter RPM dibikin lebih rendah (buat motor dengan ECU stand alone). Tujuannya biar mesin nggak bekerja terlalu capek. Wah, dari segi persiapan aja udah ribet banget yaa.. lanjut ke poin terakhir.
Perencanaan
Yang ini juga nggak kalah penting. Kalian butuh planing perjalanan, rute mana yang harus dilewati, tempo untuk rider dan mesin untuk istirahat dan memperkirakan hal apa saja yang kemungkinan bakal terjadi.
Rute
Dari rute, sebaiknya gunakan rute yang punya kondisi jalanan yang semulus mungkin, nggak begitu banyak tanjakan, daerah yang banyak pemukiman, dan menghindari polisi, laaahh?. Kondisi jalanan sangat berpengaruh sob, jika nggak sengaja kalian “nyebur” ke lubang bisa berpotensi bikin mesin kalian ambrol. Hentakan yang terjadi, menyebabkan kerja mesin ikut terganggu. Bahkan kasus yang sering terjadi, rider nyungsep setelah kehilangan stabilitas motor.
Begitu pula tanjakan, mesin dipacu untuk mengail tenaga sedangkan suhu mesin pun juga ikut naik. Tapi yang harus diperhatikan juga adalah kanvas kopling. Dengan tenaga dan beban tersebut, kanvas kopling akan bekerja 2x lebih berat dari biasanya. Lambat laun kanvas kopling bakal habis lebih cepat.
Baca juga : 7 Persiapan Touring Motoran Sama Teman-Teman
Nah, apabila kalian terpaksa mengambil rute yang beresiko tadi dan trouble di jalan, pilih rute yang ramai penduduk. Sekedar untuk berjaga-jaga, kalian bisa mampir ke bengkel terdekat atau meminta pertolongan. Dan yang terpenting, aman dari tindak kejahatan.
Dan yang terakhir, hindari rute yang dijadikan polisi untuk “memantau” seperti pasar atau perkotaan. Penting nggak penting tapi perlu, mengingat knalpot bising yang mungkin kalian gunakan. Dan khususnya di bulan Februari ini, kepolisian sedang gencar razia knalpot racing. Inilah yang bikin gue jadi dilema, motor bore up sebisa mungkin pakai knalpot racing biar gas buang lancar dan suhu mesin juga nggak begitu kegerahan. Tapi disisi lain, hal ini terlihat ilegal dijalanan. Maaf ya pak polisi.
Baca juga : Harusnya Knalpot “Berisik” Aftermarket Punya 4 Fungsi Ini
Tempo Riding
Soal tempo antara riding dan istirahat, perlu diperhatikan juga. Beri kesempatan mesin motor bore up dan rider buat cooling down. Komponen besi dalam mesin seiiring waktu pasti akan memuai jika dalam keadaan panas. Berhentilah tiap kalian riding 2-3 jam sekali agar pemuaian material besi nggak terlalu signifikan. Sebab jika tingkat memuai terlalu drastis, bikin komponen yang berhubungan pada keduanya bisa longgar, atau gap (klep) yang harusnya ada jadi menyempit.
Pikirkan komponen apakah yang berpotensi rusak di tengah jalan. Misal komponen tersebut ada dalam mesin yang perlu bongkar di bengkel, persiapkan dana yang cukup untuk memperbaikinya. Atau rantai yang kemungkinan putus, jadi kalian harus bawa sambungan rantai cadangan dan beberapa alat yang diperlukan, terutama tang.