Penyebab Kopling Jadi Keras Yang Bikin Jari Makin Pegel
Punya motor kopling terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi beberapa bikers. Tapi, apalah artinya jika si pemilik selalu kerepotan dalam mengendarai motor ini. Tentu saja masalah kopling yang lama-kelamaan terasa lebih keras tanpa sebab. Kopling yang keras nggak cuma menyusahkan waktu diajak jalan, stamina pun pasti jadi lebih cepat terkuras. Lantas, apa penyebab kopling jadi keras atau berat nggak seperti dulu saat pertama bertemu? Bisa jadi karena dia ngambek, lelah karena perlakuan kalian padanya, atau bisa aja dia pengen pengganti yang baru. Baca tuntas artikel di bawah biar nggak baper!
(Caper) Kabel Kopling Tertekuk
Yaa,, motor juga kayak manusia bor! Kali ini si motor lagi caper minta perhatian si empunya motor, kalian. Tanda-tandanya tuas kopling berasa agak keras saat ditarik. Nah, ini juga ada kaitannya dengan sistem perkoplingan di sebagian besar motor jaman sekarang. Kebanyakan kopling saat ini masih menggunakan sistem mekanis dalam penggeraknya. Atau dengan kata lain masih pakai kabel kawat untuk menyambungkan tuas dengan kopling.
Nah, kabel ini terdiri dari dua komponen utama, yaitu seling atau kawat itu sendiri dan selubungnya. Dengan begini, posisi dan peletakan kabel kopling ini sangat mempengaruhi usaha yang kalian keluarkan untuk menarik tuasnya. Kalau posisi kabel kopling sedikit lekukan, maka sudah pasti nggak ada juga selubung yang menghambat kawatnya.
Dan kalau kopling kalian terasa berat, coba cek kabel koplingnya dulu deh ya. Pastikan kabel nggak ada lekukan yang terlalu tajam. Tinggal dipindah aja posisi kabelnya biar nggak mengganggu komponen yang lain.
(Ngambek) Selubung Kabel Kopling Kotor
Benda apapun kalau nggak dirawat, ya pasti rusak. Sama halnya kayak yang satu ini. Kalau motor kelamaan dianggurin pasti ada aja yang bermasalah, apalagi yang tiap hari dipakai sliweran. Contohnya di kabel kopling, adanya celah pada seling atau kawat dengan selubung menjadikannya rentan kemasukan kotoran. Atau yang lebih parah malah sampai karatan. Bukan hal mustahil loh ya, sebab sisa air yang masuk ke selubung kabel lewat celah pada tuas kopling.
Nah, adanya karat atau kotoran pada bagian ini otomatis akan menghambat gerakan kawat. Cara benerinnya gampang, kok. Kalian lepas dulu kabel kopling yang nyangkut di stut kopling (yang mengarah ke mesin) ya. Baru kemudian lepas kabelnya dari bagian tuas. Setelah itu kalian bisa lumasi ulang pakai chain lube bisa, WD-40 dan sejenisnya atau kalau kepepet pakai oli (bersih) aja. Lakukan sedikit demi sedikit dari atas biar pelumasnya turun sendiri sampai bawah. Biar makin yakin, bisa dikocok dulu kabelnya.
Kanvas Kopling Aus Bisa Dideteksi Sejak Dini, Ini Cirinya.
Modifikasi Per Kopling Lebih Keras
Khusus motor oprekan, alih-alih biar tarikannya makin mantap, banyak yang percaya kalau ganti per kopling adalah pelengkapnya. Secara teori sih memang bener. Tapi itu menurut gue kurang efisien, sebab bakal mubazir kalau tanpa diimbangi kanvas kopling yang mumpuni. Apalagi penggantian per kopling cuma asal-asalan nggak diperhitungkan lebih dulu, berat iya kenceng juga belum tentu.
Oke, biar tarikannya makin mantap dan kopling nggak juga keras-keras amat ada caranya nih. Yang pertama, ganti kanvas kopling yang lebih kompeten disertai per originalnya. Itu aja sudah cukup, plat gesek dan rumah kopling pun tetap awet. Yang kedua, ganti per kopling kalau memang yakin mau ganti karena sudah lemah. Bisa kalian akali dengan mencari subtitusi per kopling yang sedikit lebih keras namun dengan panjang dan diameter yang sama. Jangan pakai yang jauh lebih keras dari sebelumnya, sebab makin keras malah bikin kanvas dan rumah kopling cepat aus.