Fakta Oli & Kebenarannya Yang Tidak Banyak Orang Tau!
Penggunaan oli pada mesin kendaraan sifatnya mutlak penting. Selain berguna untuk melumasi dapur pacu, cairan ini bertugas untuk mencegah terjadinya friksi pada komponen mesin. Terkait mitos ataupun fakta yang benar soal oli, banyak bikers yang berpendapat berbeda.
Dewasa ini, peran oli nggak hanya berfungsi untuk melumasi seluruh komponen bergerak dalam mesin saja. Namun pelumas saat ini dituntut agar mampu membersihkan ruang bakar dan mencegah terjadinya endapan. Oli juga diharuskan memiliki kemampuan beradaptasi dengan cuaca sekitar.
Selain fungsi oli di atas, apakah Sobat Bikers tahu bahwa selama ini ada fakta seputar oli yang mungkin jarang diketahui masyarakat? Agar nggak terjerumus dengan sejumlah mitos terkait oli, mari kita pahami lebih jauh fungsi dari pelumas ini.
1. Fakta Huruf “W” Pada Kemasan Oli
Adalah penting untuk mengetahui tingkat kekentalan atau viskositas oli yang akan kalian beli di toko. Perlu kalian ketahui bahwa pelumas yang baik adalah nggak terlalu kental namun nggak juga terlalu encer. Jika terlalu kental, kinerja mesin akan terbebani karena cairan tersebut kesulitan untuk mengalir dalam ruang bakar. Sebaliknya jika terlalu encer, maka oli akan terlalu mudah tergelincir layaknya air.
Tentang keenceran oli : Ungkap Mitos Oli Encer Bagus Untuk Mesin, Fakta Berbicara!
Viskositas oli sendiri memiliki dua klasifikasi masing-masing yakni single grade dan multi grade. Oli jenis single grade memiliki kekentalan pelumas yang lebih stabil sehingga umur pakainya cukup panjang. Tetapi jenis ini nggak mampu menyesuaikan kekentalan oli sesuai kebutuhan mesin. Di Indonesia sendiri menggunakan tipe pelumas multi grade.
Untuk mengetahui tingkat kekentalan oli, produsen menunjukkannya dengan kode seperti SAE 10W-30. Society of Automotive Engineers (SAE) adalah sebuah organisasi yang mengatur peredaran oli di dunia. Kode berupa angka yang berada di belakang SAE adalah untuk menunjukkan kemampuan pelumas di kondisi atau cuaca dingin. Semakin kecil angkanya menunjukkan kemampuan oli semakin baik di suhu paling rendah sekalipun.
Kemudian kode W adalah terjemahan untuk winter. Contoh, oli yang baik untuk daerah dengan udara dingin adalah SAE 0W. Pelumas multi grade nggak cuma punya kemampuan melindungi ruang bakar pada kondisi dingin, namun cairan tersebut juga mampu menjaga mesin ketika panas sekalipun. Umumnya range yang cukup ekstrim untuk tingkat kekentalan oli adalah SAE 10W-40.
2. Menghitam Tanda Harus Ganti Oli
Pengendara yang baik akan selalu menjaga kondisi mesin dalam kondisi prima. Beberapa orang menganggap bahwa ketika pelumas mulai berubah warna menjadi gelap, maka inilah waktu yang tepat mengganti oli.
Anggapan tersebut ternyata salah dan hanya mitos belaka. Oli yang beredar di pasaran saat ini umumnya telah menggunakan detergen sehingga mencegah adanya endapan atau lumpur. Dengan adanya kandungan tersebut, oli juga bisa mengumpulkan partikel-partikel kecil yang dapat menyebabkan endapan.
Hal inilah yang kemudian membuat oli berubah menjadi hitam. Biasakan mengganti oli sesuai rekomendasi pabrikan, jangan berdasarkan warna yang telah berubah menjadi gelap.
3. Ganti Oli Tiap 5000 KM
Semua pabrikan mobil biasanya memberikan anjuran waktu yang tepat untuk mengganti oli. Umumnya, pabrikan menyarankan untuk mengganti cairan pelumas setiap 5000 kilometer. Hal ini ternyata salah dan banyak orang yang telah menerapkannya. Umumnya yang menyarankan untuk mengganti pelumas kendaraan lebih cepat merupakan penjual oli.
Dengan teknologi yang semakin canggih saat ini, kemampuan oli yang telah dilengkapi detergen akan mampu bekerja baik hingga 12 ribu kilometer. Hal ini tentunya tergantung pada kondisi lalu lintas. Bagi Sobat Bikers yang kerap menjumpai kemacetan parah atau setidaknya membuat mesin bekerja lebih keras, opsi mengganti oli lebih cepat patut dipertimbangkan. Karena dalam kondisi tersebut, bukan kilometer lagi yang jadi patokan karena meski diam, mesin masih tetap bekerja saat idle di kemacetan.
4. Mitos atau Fakta Oli Sintetik Gampang Rembes?
Mitos ini tidak benar. Beberapa pengguna kendaraan antik atau lawas sempat khawatir dengan kondisi ini. Oli sintetik kabarnya dapat merusak seal karet yang terdapat pada mesin. Percayalah mitos ini nggak benar. Kebocoran akan terjadi karena ada sesuatu yang nggak beres dalam mesin.
Baca nih sob : Oli Cepat Habis? Ciri Dan Penyebabnya Bisa Beragam Sob!
Oli sintetik memiliki molekul yang lebih kecil dibandingkan oli mineral, sehingga memiliki penetrasi ke celah terkecil di mesin. Dapat disimpulkan oli sintetik bukan penyebab kebocoran justru akan berguna untuk mendeteksi gejala kebocoran pada mesin.
Berlakulah bijak dalam memilih oli yang cocok bagi kendaraan sobat. Jangan asal pilih oli berharga murah namun bisa merusak komponen dalam mesin kendaraan.