Filter Udara Racing Vs Standar Buat Harian, Oke Yang Mana?
Kebanyakan merk filter udara aftermarket menawarkan beberapa kelebihan yang diklaim mampu meningkatkan power mesin secara instan. Hal tersebut mungkin saja terjadi apabila settingan motor dengan ubahan filter sudah pas. Nah, perlu dicatat, nggak sekedar PNP lalu power otomatis bertambah. Namun dibalik itu semua, apakah saringan udara standar tidak bisa sebaik filter racing? Bisa iya, bisa juga tidak. Yang harus kalian tahu, rata-rata saringan udara aftermarket memiliki kerapatan yang relatif lebih longgar dibanding standar bawaan pabrik.
Kita akan ambil contoh merk Ferrox asal Thailand. Pabrikan ini mengklaim produk andalan besutannya punya kerapatan hingga 45 micron yang mana hampir dua kali lebih longgar dari standar. Oleh karena itu, supplay udara menuju throttle body maupun karburator bisa terhisap lebih banyak. Belum lagi filter Ferrox ini berbahan stainless yang jelas bakal jauh lebih awet. Berbeda kalo diadu sama filter OEM yang materialnya pakai bahan kertas dengan kerapatan yang lebih kecil yakni, 15-25 micron.
Keawetan : Penggunaan Filter Udara Racing Vs Standar
Jika melirik asal-usul komponen material dari kedua jenis penyaring udara (Ferrox & OEM) ini punya perbedaan yang kontras. Produsen part aftermarket saru ini meng-klaim kalo filter racing ciptaan mereka bisa awet selamanya. Iya sudah jelas, bahan stainless jauh lebih awet secara penggunaannya dibanding kertas, bahkan re-usable. Hanya dicuci dengan air dan detergen, penyaring udara ini bisa digunakan lagi secara berulang-ulang, sob.
Tidak seperti produk OEM, sparepart fast moving yang satu ini hanya sekali pakai. Itu pun hanya bisa bertahan setelah menempuh jarak +8.000 KM. Namun jangan remehkan filter standar OEM mengingat kemampuannya dalam “menjerat” debu ternyata lebih baik dari part aftermarket-nya. Sebab sekecil apapun debu yang masuk ke ruang bakar, dalam jangka panjang pasti menimbulkan masalah yang mana malah akan lebih sering ke bengkel.
Debu yang menyelinap masuk bisa menimbulkan timbunan pada bagian throttle body, injektor bahkan sensor-sensor lainnya pada motor injeksi. Dan dalam beberapa kasus, disemprot cairan semacam Carburetor Cleaner pun bukan solusi untuk membersihkan kerak debu yang menempel.
Pilih Filter Aftermarket atau Filter OEM
Bikers awam pada umumnya akan lebih memilih filter udara racing daripada standar karena tergiur performa yang ditawarkan. Memang, karena saat gas digeber, pasokan udara jauh lebih lancar sehingga efek tenaga bisa dirasakan secara spontan. Padahal mesin hanya akan terdorong hanya sepersekian Horse Power, itu pun dengan menyesuaikan settingan motor terlebih dulu. Hal tersebut akan sangat ideal jika penggunaan filter udara jenis ini hanya untuk tujuan kompetisi atau event khusus.
Sedangkan buat motor harian, Filter OEM pabrikan masih bisa diandalkan untuk mesin yang lebih bersih serta pembakaran yang optimal. Yang pasti, kedua jenis ini berbeda bak langit dan bumi yang tak bisa disatukan. Urusan memilih, kembali lagi pada Sobat Bikers. Pengen mesin awet atau pasokan udara yang lebih ngeplong?