Ban Motor Matic Wajib Ganti Sebelum Touring Jika Muncul Tanda Ini!
Merawat motor matic memang dibutuhkan usaha ekstra. Semua elemen yang ada di dalamnya butuh perhatian khusus dari para pemiliknya. Bukan hanya mesin, ban pada motor matic juga jadi bagian penting yang wajib sobat perhatikan. Ban motor yang kurang prima akan meningkatkan risiko kecelakaan saat berkendara di jalan raya. Hal yang lebih penting adalah mencari waktu yang tepat untuk mengganti ban motor matic sobat dengan ban yang baru. Di bawah ini, ada beberapa tanda ban motor matic kalian harus diganti sebelum mulai perjalanan touring.
1. Ban Motor Matic Kalian “Kadaluarsa”
Produsen ban motor membuat produknya tahan dengan memberikan “garansi” untuk dipakai berkendara hingga lima tahun sejak masa produksi. Dengan catatan, pemakaiannya tetap dalam kondisi normal, seperti selalu berkendara di jalanan aspal dan ban selalu dalam tekanan yang tepat. Kalau garansi ban kadaluarsa atau sudah lebih dari lima tahun, wajib mengganti ban apa pun alasannya. Di luar hal itu, ban juga bisa benar-benar nggak layak pakai sob, sebab karet bisa mengeras dan pecah-pecah jika ban atau motor disimpan di sembarang tempat.
Saat sobat sering menggunakan motor matic untuk melibas jalanan kasar berbatu, durasi pemakaiannya akan semakin menurun. Palingan, durasi pakai ban kalian akan tetap prima hingga satu setengah tahun. Sebaiknya tetap lakukan penggantian ban luar motor sobat saat sudah sampai waktunya, ya!
2. Motor Terasa Goyang
Selain sebagai media kontak pada permukaan jalan, ban juga berfungsi sebagai penyerap guncangan/getaran. Saat jalanan nggak rata atau berbatu, ban adalah bagian yang pertama kali merasakannya dan memberikan respons ke semua bagian motor. Jika motor memberikan respons goyang saat melewati jalanan licin atau berbatu, segera periksa kondisi ban!
Ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Bisa jadi ban kurang atau malah kelebihan angin di dalam sana. Dalam kasus ini, kalian tinggal ke tukang tambal ban saja sudah cukup. Kalau motor masih goyang meski tekanan angin sudah ideal, ada baiknya kalian segera ganti. Hal ini bisa saja terjadi karena kawat atau benang nylon dalam ban ada yang putus.
Artikel terkait : Stang Motor Goyang, Bisa Jadi 6 Komponen Ini Bermasalah
3. Ban Motor Sering Bocor
Menambal ban sebenarnya pertolongan pertama agar motor tetap bisa dikendarai. Namun, hal selanjutnya yang harus sobat lakukan adalah menggantinya. Nggak ada teknisi atau instruktur safety riding merekomendasikan memakai ban tambalan dengan tempo yang lama. Ban tersebut bisa bocor kapan pun dan tambalananya pun pasti nggak lagi kuat.
Ya, sebenarnya nggak perlu lebay juga dan kalian harus ganti ban setiap kali bocor. Kalau ban motornya masih baru, kalian masih bisa melanjutkan memakainya, Sob. Tapi, kalau sudah lebih dari tiga kali bocor, ya mau nggak mau, sobat harus menggantinya.
Baca juga : 5 Destinasi Touring Terfavorit Bikers Sekitar Jakarta, Pernah Kesini?
4. Permukaan Ban Nggak Rata
Benturan keras saat motor menghantam lubang rupanya bisa bikin ban jadi benjol. Jika muncul benjolan yang terlalu besar, pastinya bakal bikin nggak nyaman karena motor kalian nggak akan stabil. Mungkin saat berkendara lurus, sobat masih bisa mengontrolnya dengan baik. Namun, saat hari sedang hujan dan jalanan licin, berkendara dengan ban nggak rata akan sangat membahayakan. Kalau permukaan ban sudah nggak rata, satu-satu jalan yang harus dilakukan adalah dengan menggantinya.
5. Sudah Aus dan Botak
Ini sudah nggak bisa kompromi lagi, Sob. Kalau sudah melihat ban mulai aus alias botak, kalian sudah harus membawanya ke bengkel untuk mengganti bannya. Ada beberapa hal yang bisa jadi indikator ban botak. Selain melihat alur kembang ban, kalian juga bisa merasakannya saat mengendarainya. Ban botak akan terasa licin di beberapa medan dan nggak stabil saat berbelok.
Jika begini, sebaiknya kalian jangan nekat untuk mencoba berkendara dengan ban halus, ya. Mungkin sobat nggak akan bisa apa-apa dengan ban halus, selain menjaga keseimbangan. Namun, risiko kecelakaan tetap akan besar dan ban pun bakal gampang bocor. Kalian bisa melihat indikator TWI sebagai parameter ban sudah mulai botak.
Indikator TWI (Tread Wear Indicator = indikator pemakaian alur ban) ini dapat ditemukan di bagian bawah alur utama. Namun ada beberapa juga yang menggunakan indikator berupa lubang yang memiliki kedalaman yang berbeda-beda seperti punya FDR. Untuk ban jenis balap atau Slick Tire yang nggak punya alur ban, indikator ketebalan ban biasanya bisa berupa lubang pada beberapa titik.
Ketika karet tersisa telah mengalami keausan sampai ke level ini, ban telah mencapai batas pemakaian 1 hingga 1,6 mm. Dalam kondisi seperti ini, sangat disarankan untuk segera ganti ban sebelum keseluruhan alur ban menghilang. Melewati level TWI ini, keamanan berkendara tidak dapat dijamin, sebab daya cengkram ban terutama di permukaan jalan basah jauh menurun.