Ungkap Mitos Oli Encer Bagus Untuk Mesin, Fakta Berbicara!
Mitos atau fakta. Masih populer anggapan bahwa menggunakan oli yang lebih encer bakal bikin performa lebih baik dibanding oli yang lebih kental. Bener nggak sih? Padahal belum tentu loh, sob. Melihat tulisan SAE pada kemasan oli mesin dapat sobat identifikasi sebagai ukuran viskositas atau kekentalan oli. Nah, untuk membahas mitos oli encer lebih baik atau nggak ini bakal gue obrolin semuanya disini. Simak ya guys!
SAE sendiri merupakan suatu asosiasi yang mengatur standarisasi di berbagai bidang, salah satunya standarisasi rancang desain teknik dan manufaktur. Pada kemasan oli akan tertulis SAE 10W-30, 10W-40 atau 20W-40, 20W-50. Semakin besar angkanya maka semakin kental pula oli pada kondisi kerja optimalnya. Artinya, angka paling depan adalah tingkat viskositas oli pada suhu dingin. Dan angka setelah W atau paling belakang adalah tingkat kekentalan oli ketika mesin dalam kondisi bekerja atau sudah panas.
Motor Yang Cocok Pakai Oli Encer
Mitos tersebut rupanya belum tentu benar dan nggak sepenuhnya salah. Pemakaian oli yang lebih encer rupanya lebih cocok untuk motor dengan tahun produksi kurang dari 5 tahun. Tahu sebabnya? Hal ini dikarenakan mesin pada motor baru memiliki tingkat kepresisian yang rapat untuk mengurangi friksi sehingga bahan bakar juga akan lebih irit. Selain itu, oli dengan SAE rendah juga bikin tarikan motor jadi lebih ringan.
Oleh karennya, motor dengan kategori ini butuh oli yang lebih encer untuk bisa melumasi seluruh bagian mesin dengan celah-celah yang sempit. Biasanya rentang oli yang digolongkan sebagai oli encer berkisar antara SAE 5 sampai 10. Jika mesin keluaran baru pakai oli lebih kental, oli nggak bisa bekerja maksimal dan akhirnya daleman mesin saling bergesekan. Hal ini berdampak pada performa mesin yang jadi cepat panas, dan lama-kelamaan bisa merusak mesin.
Pilih Oli Sesuai Keadaan Mesin
Sedangkan motor keluaran lama butuh oli yang lebih kental karena mesin generasi lama memiliki celah antar komponen yang lebih renggang. Umur pakai kendaraan (terjadi aus) pun bisa dijadikan alasan untuk menggunakan oli lebih kental. Kalo dipaksakan pakai oli ber-SAE rendah pada motor lama sih boleh-boleh saja. Namun dari pengalaman gue pribadi, mesin motor kalian bakal terdengar lebih kasar. Dan satu hal lagi, Sobat Bikers nggak boleh sampai lewatkan periode ganti oli. Pernah kejadian, oli motor Suzuki Smash jaman dulu punya gue hampir tiris gara-gara telat sebulan (biasa rutin ganti tiap bulan).
Menurut gue, oli ala-ala Racing yang waktu itu dipakai mampu menerobos masuk ke ruang bakar lewat ring piston yang akhirnya terbakar. Dan, oli mesin lebih mudah naik (nguap) melawati saluran hawa mesin sebab selang tersebut basah berminyak hingga box filter.
Hindari salah memilih oli dengan konsultasi lebih dulu ke bengkel resmi agar mesin mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasinya. Atau Sobat Bikers mengikuti saran bengkel untuk memilih tingkat kekentalan oli yang cocok untuk mesin motor kalian (terutama setelah bore-up). Setiap oli akan menghasilkan performa mesin yang baik, asalkan digunakan untuk kondisi mesin yang tepat.