Dealer Motor Bekas Tipu Konsumen? Ini Trik Mengenalinya
Peredaran sepeda motor bekas mudah dijumpai di berbagai penjuru kota yang makin lama semakin mewabah. Ibaratnya tiap lewat suatu daerah, pasti bakal ada showroom berupa ruko atau rumah yang disulap menjadi dealer motor bekas. Bahkan lebih uniknya lagi, ada saja lapak mokas yang menjual motor bekasnya di pinggir jalan. Unit yang dijual pun biasanya mentereng, bersih, kinclong, dan seakan menarik perhatian kalau melihatnya sekilas.
Soal harga memang berbeda-beda tergantung dari kelayakan unit yang dijual dan skill tawar menawar. Nggak cuma asal dealer motor bekas “rumahan” aja, dealer mokas yang megah pun bisa dinego. Memang ada yang bilang sih, beli barang bekas wajib hukumnya buat ditawar. Dari banderol yang murah bisa jadi lebih murah lagi, dan balik lagi itu tergantung kondisi dan kepiawaian bersilat lidah dengan pedagang. Tapi nego harga juga ada cara dan point-point yang bisa nurunin harga jual unit tersebut. Detailnya nanti bisa lihat videonya di channel Youtube Belipart, sobat cuma perlu subscribe aja biar nanti dapat notifikasi GRATIS saat videonya tayang! klik disini.
Dealer Menjual Motor Bekas “Bodong”!
Yang harus diperhatikan saat menjatuhkan pilihan pada motor bekas murah ada beberapa hal. Yang pertama, jangan mudah tergiur dengan harga murah dibawah pasaran harga jual motor tersebut. Perlu beberapa referensi dari sumber lain terutama internet yang banyak menyediakan info soal harga pasar unit yang bakal kalian cari. Sebab kalo harga jual dibawah rata-rata pasaran, patut dicurigai asal-usul atau kondisi sebenarnya motor tersebut.
Yang kedua, perhatikan ke-asli-an komponen pada unit. Terkadang motor “bodong” memang dijual lebih murah atau bisa aja mesinnya sudah diganti makanya murah. Misal seperti Yamaha Vixion yang ternyata pakai mesin 135 cc punya Jupiter MX dulu yang memang bentuknya sama persis. Kalau biasanya harga Vixion bekas tahun 2009 sekitar Rp 8 jutaan, ini cuma dijual Rp 3 jutaan. Wah!
Dealer Mokas Siasati Pakai Pelumas Kental
Trik lain yang lazim dilakukan adalah penggunaan pelumas yang lebih kental. Jelasnya lagi penggantian oli yang lebih kental supaya suara mesin terdengar halus, alias menyamarkan komponen mesin yang sudah aus maupun rusak. Wah jahat banget ya! Makanya kalau mau beli jangan asal nyalain doang, enaknya sih sambil di-test drive sekalian. Biar sobat tau tarikannya, brebet enggak, ada bunyi aneh enggak pas jalan.
Selain mesin, periksa pula kesesuaian nomor rangka dan mesin pada STNK. Setelahnya baru cek hal-hal yang mudah terlihat, seperti sambungan body, ketebalan cakram, gerak ayun rem, baut yang terpasang, kelengkapan komponen hingga sistem kelistrikan. Kalau soal jarak tempuh motor bekas, jangan nafsu sama angka KM rendah, sebab mengubah odometer pada motor mudah dilakukan.